Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Separuh Muslim yang mengalami diskriminasi menyebut agama sebagai penyebab utama, 25 persen karena kebangsaan, dan 22 persen karena warna kulit. Diskriminasi paling banyak dilaporkan dalam bentuk pemeriksaan identitas oleh polisi, pencarian kerja, dan akses perumahan.
Laporan tersebut menegaskan bahwa fenomena Islamofobia – atau yang mereka sebut Muslimofobia – terus meningkat. Data resmi Kementerian Dalam Negeri Prancis menunjukkan bahwa dalam lima bulan pertama 2025 terdapat 145 kasus anti-Muslim, naik tajam dari 83 kasus pada periode yang sama 2024. Serangan langsung terhadap individu juga meningkat 209 persen, dari 32 kasus menjadi 99 kasus.
Your Comment